Bukan masa penentuan. Itulah kata-kata yang terlontar dari mulut Arsene Wenger, manajer Arsenal, saat menjawab pertanyaan soal laga kontra Manchester City dan Chelsea secara berurutan. Ada optimisme di balik kata-katanya.
Kini, seiring hasil imbang dengan Everton dan kekalahan dari Man. City, posisi Arsenal terus dipepet para rival yang justru menuai hasil menawan. Mereka hanya unggul dua poin atas Liverpool dan Chelsea serta tiga angka dari Man. City. Menilik hal itu, tak pelak, laga kontra The Blues pada akhir pekan nanti akan menjadi semacam final bagi The Gunners.
Di satu sisi, itu bisa menjadi titik kebangkitan sekaligus penegasan kedigdayaan musim ini. Di sisi lain, itu bisa menjadi titik balik perjalanan mereka. Setelah 12 pekan berada di puncak klasemen, kekalahan dari Chelsea akan membuat Arsenal harus mulai mengubur harapan meraih gelar juara.
Pengalaman masa lalu membuktikan Arsenal selalu kesulitan bila tak bisa menang atas para rival utama. Contohnya musim 2007-08. Seperti musim ini, The Gunners menunjukkan kedigdayaan pada awal musim. Namun, hasil imbang yang dituai saat melawan Liverpool dan Man. United secara beruntun membuat posisi mereka rawan.
Impian meraih titel akhirnya harus dipendam dalam-dalam oleh The Gunners setelah menelan kekalahan dari Chelsea pada pekan ke-31, imbang dengan Liverpool pada pekan ke-33, dan kalah dari Man. United sepekan kemudian. Kekalahan dari The Blues membuat mereka terperosok dari peringkat kedua ke posisi ketiga.
Sebelumnya, pengalaman serupa dirasakan pada 2004-05. Memimpin klasemen dalam 11 pekan awal, The Gunners tak sanggup merebut gelar karena hasil buruk saat melawan rival-rival utama. Musim itu, The Gunners dua kali dikalahkan Man. United, dua kali imbang dengan Chelsea, dan saling mengalahkan dengan Liverpool.
Dua pengalaman pahit itu sangat mungkin terulang musim ini. Sejauh ini, The Gunners hanya mampu menang atas Liverpool. Selebihnya, mereka kalah dari Man. United dan Man. City. Bila nanti Arteta dkk kembali gagal menang atas Chelsea, bayang-bayang déjà vu musim 2004-05 dan 2007-08 akan menghantui sepanjang musim.
Untuk menyelamatkan diri, Arsenal harus menemukan titik kebangkitan seperti kemenangan atas Bayern München di Liga Champions musim lalu. Bila bisa dilakukan saat menghadapi Chelsea, The Gunners bisa tetap optimistis untuk mengakhiri musim ini sebagai yang terbaik.
Source :Dunia Soccer.com
No comments:
Post a Comment